PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POSO KEMBALI RAIH PRESTASI RAIH PENGHARGAAN ATAS KINERJA AKSI KONVERGENSI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING SE SULAWESI TENGAH
Satu lagi prestasi yang membanggakan ditorehkan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso atas keberhasilan menekan bahkan menurunkan angka stunting di Kabupaten Poso. Penghargaan dari Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah dengan kategori khusus pencapaian penurunan stunting terintegrasi tingkat provinsi pada kegiatan Rembuk Stunting Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2023 dan Pemberian Penghargaan Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota Se Sulawesi Tengah berlangsung di Ruang Rapat Nagana Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah Rabu, 12 Juli 2023.
Penghargaan khusus tersebut di berikan kepada Pemerintah Kabupaten Poso dan Pemkab Morowali serta Sigi diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Ma’mum Amir kepada Pemda Poso diwakili Plt.Kadis P2KB Liny Mokonio, SH, M.Ap
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan wakil gubernur menyebutkan bahwa hasil survei status gizi di Indonesia tahun 2022, menunjukkan prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 28,2 persen, berada di atas angka nasional yaitu 21,6 persen dan mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2021 yang berada pada angka 29,7 persen.
Sementara itu untuk target RPJMD sampai dengan tahun 2026 adalah menurunkan prevalensi stunting pada angka 8 persen. “Hal ini berarti bahwa kita harus menurunkan prevalensi sebesar 20,2 persen dalam 3 tahun ke depan, yang tentu saja ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk mencapainya” Terangnya.
Bapak presiden RI dalam rakernas program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana serta percepatan penurunan stunting tahun 2023 yang dilaksanakan pada tanggal 25 januari 2023 lalu mengingatkan pentingnya kita fokus pada pencapaian target penurunan stunting nasional menjadi 14% di tahun 2024. Beliau menyampaikan, melalui kekuatan kita bersama, semuanya bergerak, angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya saling bekerja bersama-sama. Untuk itu kita harus fokus pada beberapa intervensi strategis yang berdampak langsung terhadap permasalahan stunting yang terjadi selama ini, lanjut sambutan tertulis gubernur.
Gubernur juga dalam sambutan tertulisnya menekankan beberapa hal yang penting untuk menjadi perhatian bersama dalam rangka mendorong percepatan penurunan stunting di daerah (kabupaten/kota), yaitu, peningkatan peran tim percepatan penurunan stunting (TPPS) provinsi dan kabupaten/kota terutama melalui kesiapan rencana kerja TPPS tahun 2023, penandaan (tagging) APBD provinsi dan apbd kabupaten/kota yang mendukung percepatan penurunan stunting, pelaporan TPPS provinsi dan kabupaten per semester secara tepat waktu dan sesuai dengan format yang ditentukan, pengendalian kualitas dan capaian pelaksanaan 8 aksi konvergensi di tingkat kabupaten/kota, serta pelaporan hasil pelaksanaan aksi 1 sampai dengan aksi 8 pada web monitoring aksi bangda secara tepat waktu.
Menutup sambutannya wakil gubernur menyampaikan selamat kepada daerah yang telah berhasil menurunkan stunting di daerahnya masing masing.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada tim panelis penilaian kinerja 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting kabupaten/kota tahun 2023 yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Tidak lupa juga saya ucapkan selamat kepada kabupaten/kota yang mendapatkan predikat terbaik i, ii dan iii. Dan bagi kabupaten yang belum berhasil memperoleh predikat tersebut, agar menjadikan hasil penilaian tersebut sebagai inspirasi dan motivasi bagi seluruh pemerintah kabupaten/kota dalam upaya percepatan penanggulangan stunting di daerahnya masing- masing” Tutupnya.
Plt Kadis P2KB menyebutkan penurunan angka kasus stunting di Poso cukup signifikan yakni pada Tahun 2022 sebesar 26,7 persen angka stunting menjadi 24,6 persen pada tahun 2023 ini, jadi penurunannya sebesar 2,1 persen. Ia juga menyebutkan bahwa Pemerintah daerah kabupaten Poso saat ini sangat intens melakukan upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Poso dengan melibatkan para OPD untuk menjadi bapak angkat stunting di beberapa wilayah kecamatan yang terdapat kasus stunting serta berbagai kegiatan pencegahan stunting lainnya seperti pemberian tablet komsumsi tambah darah untuk pencegahan stunting dengan menghadirkan kurang lebih enam ratus siswi SMP di kota Poso dan kecamatan lainnya.